Karakterisrik Tanaman Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam famili Graminae, termasuk dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta), sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), dimasukkan ke dalam kelas Monocotyledoneae, ordo Graminaceae dan digolongkan ke dalam genus Zea dengan nama ilmiah Zea mays. L (Rukmana, 2006).
Jagung termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup banyak, terutama
pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji. Kekurangan
air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun. Kebutuhan jumlah
air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum tanaman jagung
membutuhkan 2 liter air per tanaman per hari saat kondisi panas dan berangin
(Purwono dan Hartono,2006).
Jagung merupakan tanaman semusim
(annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama
dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun
tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang
dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasanya diukur dari permukaan tanah
hingga ruas teratas sebelum bunga jantan (Anonim, 2007).
Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar
seminal, koronal, dan akar udara. Akar-akar seminal merupakan akar-akar radikel
atau akar primer ditambah dengan sejumlah akar-akar lateral yang muncul sebagai
akar adventif pada dasar pada buku pertama di atas pangkal batang. Akar-akar
seminal ini tumbuh pada saat biji berkecambah. Akar koronal merupakan akar yang
tumbuh dari bagian dasar pangkal batang. Akar-akar ini tumbuh ke arah atas dari
jaringan batang setelah plumula muncul. Akar udara merupakan akar yang tumbuh
dari buku-buku di atas permukaan tanah, tetapi dapat masuk ke dalam tanah
(Rukmana,2006).
Batang jagung tidak berlubang seperti batang
padi tetapi padat dan berisi berkas-berkas pembuluh sehingga semakin memperkuat
tegakan tanaman. Hal ini juga didukung jaringan kulit yang keras dan tipis yang
terdapat pada batang sebelah luar. Secara umum, rata-rata tinggi tanaman
berkisar antara 60-300 cm. Batang jagung beruas pada bagian pangkal batang
jagung beruas pendek dengan jumlah ruas berkisar antara 8-21. jumlah ruas
tergantung pada varietas jagung (anonim,1993).
Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku
batang. Jumlah daun terdiri dari 8-48 helaian, tergantung varietasnya. Daun
terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun.
Kelopak daun umumnya membungkus batang. Antara kelopak dan helaian daun
terdapat lidah daun atau disebut dengan ligula. Permukaan daun tanaman jagung
pada umumnya berbulu dan pada bagian bawah permukaan daun tidak berbulu
(Purwono dan Hartono,2006).
Jagung memiliki bunga jantan dan
bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga jantan tumbuh di
bagian pucuk tanaman, berupa karangan bunga. Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari satu
buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina,
beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif.
Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini
daripada bunga betina (Anonim, 2006).
Buah jagung terdiri atas tongkol, biji, dan daun pembungkus. Biji jagung
mempunyai bentuk, warna, dan kandungan endosperm yang bervariasi tergantung
pada jenisnya. Pada umumnya, biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat
secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji
jagung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; a) pericarp yang merupakan
lapisan tipis terluar pada biji, (b) endosperm (82%) sebagai cadangan makanan,
dan (c) embrio (11,6%) (Rukmana, 2006).
Jagung termasuk kedalam jenis tanaman C4 yang mempunyai sifat-sifat
menguntungkan antara lain aktivitas fotosintesis pada keadaan normal relatif
tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah, serta efisien dalam
penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis
yang menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil (Leonard dan Martin, 1973).
Menurut Suprapto (1998), tanaman jagung termasuk tanaman menyerbuk silang
karena 95% persariannya berasal dari tanaman lain dan hanya 5% berasal dari
tanaman sendiri.
Belum ada Komentar untuk "Karakterisrik dan Ciri ciri Tanaman Jagung"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker